(repost) jenis-jenis undangan

(repost) jenis-jenis undangan

akhir-akhir ini sering menjadi tempat bertanya teman yang mau menikah, baru menikah dan baru hamil. Brasa kayak udah pengalaman puluhan tahun :)) padahal mah saya juga masi blajaaaar. Nah karena itu, jadi buka wedsiteku dulu. Di bagian "blog" ternyata mostly isinya curhatan. Haha, jujur siy ampe dilanda stres ditandai dengan sakit maag yang ga sembuh-sembuh waktu itu. Ada salah satu tulisan tentang undangan, pengen aku repost aja, karena kayaknya that is the most "mumeti" thing, wkwkwk.

Jenis-Jenis Undangan

mari berbicara mengenai undangan lagi. Sekarang kita bahas tentang jenis-jenis undangan. Tradisi di desa Sampang, jenis-jenis undangan sebagai berikut:

1. Undangan "Sowan"
"Sowan" adalah bahasa Jawa yang artinya mengunjungi. Jadi orang tua calon pengantin mengunjungi orang-orang yang mempunyai arti penting. Biasanya lebih "sepuh", tapi terkadang bisa jadi lebih muda. Yang jelas mempunyai strata di masyarakat di atas orang tua calon pengantin. Misal, para mbah, kakak, mertuanya adik, mertuanya keponakan, serta atasan di kantornya. Ibu saya mengunjungi sekitar 30 orang. Datang ke rumahnya, meminta doa restu serta membawa buah tangan. Ibu mengunjungi Pak Lik (Pak Liknya ibu, jadi Mbahku), Pak Dhe (Mbah juga), Kakak-kakak, Mertuanya Kakak dan Adik, Tetangga kanan-kiri-depan yang sudah sepuh, Kepala Sekolah, Kepala UPT, Kepala Disdikpora, Pengawas PAI (karena ibu guru PAI~Pendidikan Agama Islam), dll. Karena sudah di"sowani", orang-orang tersebut tidak diberi undangan. Di daerahku, undangan sama dengan minta sumbangan (minta amplop), jadi kalo ke orang tua memberi undangan, justru tidak sopan karena berarti minta amplop.

2.Undangan Nasi
Undangan ini ditujukan untuk tetangga satu RT, guru-guru di sekolahnya ibu dan pegawai UPT Disdikpora. Isinya berupa nasi, lauk pauk, kue, buah. Di dalamnya terdapat kertas yang berisi pemberitahuan bahwa akan menikahkan anaknya.

3. Undangan Fisik
Ini undangan yang seperti biasanya. 70 persen tamu berasal dari undangan fisik ini. Harus diperhatikan penulisan nama, gelar dan alamat dengan benar. Karena jika salah, berarti tidak menghargai orang lain. Penyebarannya dilaksanakan H-4.

4. Undangan Online
Undangan ini bagi teman-teman saya. Saya bukan bermaksud tidak sopan dengan tidak memberi undangan fisik. Tapi karena tradisi yang berbenturan tadi, bahwa undangan fisik hanya untuk kerabat orang tua, sehingga teman-teman saya melalui online. Selain itu untuk menghemat kertas. Go green gitu loh ;)

5. Undangan SMS
Undangan ini bagi yang tidak pernah online. Dan ternyata banyak juga sahabat-sahabat saya, Ibu-ibu muda, yang fokus mengurus anak, salut for them.

Nah, gimana dengan di daerah kalian?

source here



Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top