Kamis, 02 Agustus 2012 - 08:54:38 WIB
Abah Roeslan, Sang Penyelamat Usaha Kecil
Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 687 kali
Daerah Pasuruan, Jawa Timur, sempat menjadi buah bibir ketika terjadi tragedi pembagian zakat maut akhir 2008. Ada 21 penerima zakat yang meninggal akibat berdesak-desakan dan 13 lainnya menderita luka-luka. Rendahnya taraf hidup warga di wilayah ini memang patut menjadi perhatian. Badan Pusat Statistik Jawa Timur menyatakan, lebih dari 10% warga Pasuruan hidup di bawah garis kemiskinan. Pengangguran sudah menjadi hal yang jamak. Di sisi ekonomi, perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) memang tetap ada. Namun, banyak UKM yang seakan hidup segan mati tak mau. Kondisi ini menggugah kepedulian Haji Moch. Roeslan, atau lebih populer dengan sebutan Abah Roeslan, salah satu pengusaha sukses di Pasuruan. Abah Roeslan memiliki lima perusahaan dengan omzet miliaran rupiah. "Setiap bulan, setoran pajak dari salah satu perusahaan saya mencapai Rp 350 juta per bulan," kata Roeslan.
Kesuksesan ini tak membuatnya silau dan melupakan kondisi masyarakat sekitarnya yang masih miskin. Dia berprinsip, hidup di dunia ini adalah untuk bekerjasama dengan orang lain. Baginya, segala hasil jerih payah bukanlah demi keuntungan pribadi. Karena itu, dia selalu mengajak teman, tetangga, dan orang-orang di sekitarnya untuk bekerjasama.
Saat ini, jumlah tenaga kerja di semua perusahaannya mencapai sekitar 3.800 orang. "Ini semua supaya tidak hidup enak sendirian, tapi bagi-bagi rezeki," ujar Roeslan. Pria yang saat ini berusia 62 tahun ini adalah seorang pebisnis yang menggeluti berbagai bidang usaha. Dia mengawali kariernya sebagai kernet truk seusai memutuskan tidak melanjutkan pendidikan SMA.
Di tahun 1972, Roeslan mendapat kepercayaan dari orangtuanya untuk mengelola usaha borongan bahan bangunan bernama CV Wahyu. Saat itu, dia sekadar menjadi direktur bayangan. Di tahun 1980, dia baru mulai benar-benar secara Mandirimengelola usaha tersebut. Usaha pertama itu menjadi bekal pengalaman bagi Roeslan untuk meniti jalan di berbagai usaha lainnya. Dari situ, Roeslan belajar bagaimana seharusnya menjadi seorang pengusaha yang bisa meraih kesuksesan. Semangat dan kerja keras menjadi modal utama.
Selain sibuk mengurusi usahanya, Roeslan masih menyempatkan diri untuk menjadi pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Sumberrejo di Kecamatan Sukorejo, Pasuruan. KUD Sumberrejo awalnya merupakan koperasi yang menjalankan kredit program dari BRIyang kemudian berkembang ke pengadaan pangan, pupuk, dan obat-obatan pertanian. Hasil usaha koperasi tersebut bagi para anggotanya masih belum memuaskan. Sebagai ketua, Roelan pun tak segan-segan untuk mengeluarkan segala daya dan upaya bagi perkembangan koperasi tersebut.
Di tahun 1998, Roeslan berhasil menjadikan KUD Sumberrejo menjadi mitra HM Sampoerna dalam memproduksi rokok kretek. Untuk mengembangkan kerja sama itu, ayah dari tiga anak ini bahkan merogoh kocek pribadinya untuk membeli lahan dan membangun bangunan KUD tersebut. Usaha Roeslan tak sia-sia. Kini, koperasi tersebut telah sukses menjadi mitra salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, KUD ini kini menyerap 1.800 pekerja. Selain melalui koperasi, Roeslan juga melakukan kemitraan dengan HM Sampoerna melalui usahanya PT Wahyu Manunggal Sejati. Kemitraan ini juga dilakukan untuk memproduksi rokok kretek. Melalui usaha ini, sekitar 1.900 tenaga kerja terserap dan luput dari pengangguran.
Tak hanya menyediakan lapangan kerja, jiwa sosial Roeslan juga menggerakkan dirinya untuk membantu UKM yang ada di sekitarnya. Dengan sepenuh hati, dia membantu UKM-UKM di daerah Pasuruan dan sekitarnya. Jiwa sosialnya semakin tergugah ketika menjadi Ketua KADIN sejak tahun 2003 hingga sekarang. Lagi-lagi, bagi Roeslan, masalah yang jauh lebih mendasar adalah bagaimana agar hidup bisa lebih berguna bagi orang lain. Karena itulah, dia merangkul UKM-UKM yang ada di sekitarnya dan membantu segala kesulitan mereka. Dia menjadi bapak angkat bagi mereka.
Roeslan tak hanya merangkul UKM yang bergerak di bidang usaha yang sama dengannya. Dia juga mendampingi perajin bordir, kopiah, pengusaha makanan ringan , dan lain sebagainya. Pengusaha-pengusaha tersebut berasal baik dari Pasuruan maupun daerah lain, seperti Bangkil, Pandaan, dan Sukorejo. Roelan tak pernah setengah-setengah dalam memberikan bantuan. Tak sekadar pendampingan, Roeslan pun rela menggunakan dana pribadinya untuk membantu pengusaha kecil. Tak jarang, dia memberikan pinjaman modal kerja tanpa jaminan apa-apa.
Bagi Roeslan, pemberian bantuan itu agar usaha UKM menjadi lebih berkembang. Dia tak memungut bunga atas pinjaman tersebut. Tak jarang, uangnya bahkan tak kembali, tapi tak menjadi masalah bagi Roeslan. "Yang penting para pengusaha kecil itu jujur dan mau mendapat pembinaan," kata Roeslan. Pendampingan dan pembinaan pengusaha kecil merupakan sesuatu yang sangat penting. Tumbuhnya kewirausahaan , menurutnya, akan mampu menggerakkan ekonomi rakyat.
Dengan segala kiprahnya dalam pembinaan UKM, tak heran jika ia memperoleh penghargaa Upakarti bidang kepedulian terhadap UKM dari Kementerian Perindustrian di tahun 2006. Setahun berikutnya, ia juga memperoleh penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas dedikasinya dalam memajukan koperasi. Di tengah berbagai kesibukannya, Roeslan masih ingin mewujudkan obsesinya yang belum kesampaian. Keinginan tersebut adalah mendirikan lembaga pendidikan keterampilan. Lembaga tersebut rencananya digunakan untuk mendidik orang-orang supaya memiliki keterampilan, dan kemudian menjadi wirausahawan .
Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 687 kali
Kesuksesan ini tak membuatnya silau dan melupakan kondisi masyarakat sekitarnya yang masih miskin. Dia berprinsip, hidup di dunia ini adalah untuk bekerjasama dengan orang lain. Baginya, segala hasil jerih payah bukanlah demi keuntungan pribadi. Karena itu, dia selalu mengajak teman, tetangga, dan orang-orang di sekitarnya untuk bekerjasama.
Saat ini, jumlah tenaga kerja di semua perusahaannya mencapai sekitar 3.800 orang. "Ini semua supaya tidak hidup enak sendirian, tapi bagi-bagi rezeki," ujar Roeslan. Pria yang saat ini berusia 62 tahun ini adalah seorang pebisnis yang menggeluti berbagai bidang usaha. Dia mengawali kariernya sebagai kernet truk seusai memutuskan tidak melanjutkan pendidikan SMA.
Di tahun 1972, Roeslan mendapat kepercayaan dari orangtuanya untuk mengelola usaha borongan bahan bangunan bernama CV Wahyu. Saat itu, dia sekadar menjadi direktur bayangan. Di tahun 1980, dia baru mulai benar-benar secara Mandirimengelola usaha tersebut. Usaha pertama itu menjadi bekal pengalaman bagi Roeslan untuk meniti jalan di berbagai usaha lainnya. Dari situ, Roeslan belajar bagaimana seharusnya menjadi seorang pengusaha yang bisa meraih kesuksesan. Semangat dan kerja keras menjadi modal utama.
Selain sibuk mengurusi usahanya, Roeslan masih menyempatkan diri untuk menjadi pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Sumberrejo di Kecamatan Sukorejo, Pasuruan. KUD Sumberrejo awalnya merupakan koperasi yang menjalankan kredit program dari BRIyang kemudian berkembang ke pengadaan pangan, pupuk, dan obat-obatan pertanian. Hasil usaha koperasi tersebut bagi para anggotanya masih belum memuaskan. Sebagai ketua, Roelan pun tak segan-segan untuk mengeluarkan segala daya dan upaya bagi perkembangan koperasi tersebut.
Di tahun 1998, Roeslan berhasil menjadikan KUD Sumberrejo menjadi mitra HM Sampoerna dalam memproduksi rokok kretek. Untuk mengembangkan kerja sama itu, ayah dari tiga anak ini bahkan merogoh kocek pribadinya untuk membeli lahan dan membangun bangunan KUD tersebut. Usaha Roeslan tak sia-sia. Kini, koperasi tersebut telah sukses menjadi mitra salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, KUD ini kini menyerap 1.800 pekerja. Selain melalui koperasi, Roeslan juga melakukan kemitraan dengan HM Sampoerna melalui usahanya PT Wahyu Manunggal Sejati. Kemitraan ini juga dilakukan untuk memproduksi rokok kretek. Melalui usaha ini, sekitar 1.900 tenaga kerja terserap dan luput dari pengangguran.
Tak hanya menyediakan lapangan kerja, jiwa sosial Roeslan juga menggerakkan dirinya untuk membantu UKM yang ada di sekitarnya. Dengan sepenuh hati, dia membantu UKM-UKM di daerah Pasuruan dan sekitarnya. Jiwa sosialnya semakin tergugah ketika menjadi Ketua KADIN sejak tahun 2003 hingga sekarang. Lagi-lagi, bagi Roeslan, masalah yang jauh lebih mendasar adalah bagaimana agar hidup bisa lebih berguna bagi orang lain. Karena itulah, dia merangkul UKM-UKM yang ada di sekitarnya dan membantu segala kesulitan mereka. Dia menjadi bapak angkat bagi mereka.
Roeslan tak hanya merangkul UKM yang bergerak di bidang usaha yang sama dengannya. Dia juga mendampingi perajin bordir, kopiah, pengusaha makanan ringan , dan lain sebagainya. Pengusaha-pengusaha tersebut berasal baik dari Pasuruan maupun daerah lain, seperti Bangkil, Pandaan, dan Sukorejo. Roelan tak pernah setengah-setengah dalam memberikan bantuan. Tak sekadar pendampingan, Roeslan pun rela menggunakan dana pribadinya untuk membantu pengusaha kecil. Tak jarang, dia memberikan pinjaman modal kerja tanpa jaminan apa-apa.
Bagi Roeslan, pemberian bantuan itu agar usaha UKM menjadi lebih berkembang. Dia tak memungut bunga atas pinjaman tersebut. Tak jarang, uangnya bahkan tak kembali, tapi tak menjadi masalah bagi Roeslan. "Yang penting para pengusaha kecil itu jujur dan mau mendapat pembinaan," kata Roeslan. Pendampingan dan pembinaan pengusaha kecil merupakan sesuatu yang sangat penting. Tumbuhnya kewirausahaan , menurutnya, akan mampu menggerakkan ekonomi rakyat.
Dengan segala kiprahnya dalam pembinaan UKM, tak heran jika ia memperoleh penghargaa Upakarti bidang kepedulian terhadap UKM dari Kementerian Perindustrian di tahun 2006. Setahun berikutnya, ia juga memperoleh penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas dedikasinya dalam memajukan koperasi. Di tengah berbagai kesibukannya, Roeslan masih ingin mewujudkan obsesinya yang belum kesampaian. Keinginan tersebut adalah mendirikan lembaga pendidikan keterampilan. Lembaga tersebut rencananya digunakan untuk mendidik orang-orang supaya memiliki keterampilan, dan kemudian menjadi wirausahawan .
'Abah Roeslan, Sang Penyelamat Usaha Kecil ':
Artikel Bisnis Lainnya
- Fatoni, Menggurita dengan Jamur Kriuk Pernah melihat gerobak kecil mengkal di suatu sudut dengan tulisan Jamur Kriuk? Cukup dengan Rp 5000 saja Anda sudah dapat sekantung jamur kriuk Jakri, dengan aneka pilihan rasa. Sepintas tampilan cemilan yang digemari ABG ini mirip dengan ayam goreng tepung alias fried chicken. Bukan, ... Artikel Bisnis
- Agar Transisi Bisnis Anda Berjalan Baik Jika Anda ingin memulai bisnis, tetapi Anda tidak bisa menyingkirkan tekanan-tekanan seperti keuangan, sewa menyewa, pembayaran transportasi, dan lebih dari itu. Ibaratnya, Anda seperti mempunyai tanggung jawab mengasuh anak. Bagi sebagian orang hal ini merupakan hal yang berat. Namun, ... Artikel Bisnis
- Peluang dari Bisnis Arena BermainBiarpun musim liburan sekolah telah usai, langkah para pengunjung menyambangi arena permainan di mal seakan tak surut. Paling tidak itu terlihat dari suasana arena bermain Fun World di Botani Square Bogor. Anak-anak, remaja, hingga orang tua memadati arena permainan di jantung kota hujan ... Artikel Bisnis
- Apakah Usaha Rumahan Cocok untuk Anda?Usaha rumahan selalu membuat kita tergelitik untuk berpikir bahwa pekerjaan itu lebih mudah dan santai. Namun, jika diteliti lebih lanjut, jenis pekerjaan ini tidak diperuntukkan bagi semua orang. Meskipun terdengar praktis dan bisa mendapatkan uang tanpa usaha yang berat, usaha rumahan ... Artikel Bisnis
- Lusi, Sang Eksportir Arang Batok Keberanian mencoba dan kemampuan berkomunikasi dengan baik bisa mengantar bisnis mudah berkembang. Seperti yang dijalani oleh Lusi, warga Tiban Koperasi, Batam. Lusi yang sering bersosialisasi dengan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) makin jeli melihat peluang bisnis dan ... Artikel Bisnis
Jual Beli Online