BeritaSatu - Hiburan: Buka Paviliun di Cannes, Indonesia Sodori Kemudahan Pembuatan Film

BeritaSatu - Hiburan: Buka Paviliun di Cannes, Indonesia Sodori Kemudahan Pembuatan Film

BeritaSatu - Hiburan
// via fulltextrssfeed.com
Buka Paviliun di Cannes, Indonesia Sodori Kemudahan Pembuatan Film
May 24th 2013, 04:24

Cannes, Perancis - Staf khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Cokorda Istri Dewi mengatakan, untuk mengundang banyak produser film asing dalam melakukan pengambilan gambar di Indonesia, pemerintah menawarkan banyak kemudahan.

Banyak insentif yang diberikan pemerintah Indonesia kepada produser film asing yang ingin melakukan pengambilan gambar di Indonesia, demikian dikatakan Cokorda yang saat mengunjungi paviliun dari Indonesia di Internastional Village Festival Film Cannes, Cannes, Perancis yang berlangsung dari 15 sampai 26 Mei, Jumat (24/5), dikutip dari kantor berita Antara.

Menurut Lorna Tee, film produser and konsultan film festival kelahiran Malaysia yang bermarkas di Hong Kong, Indonesia memiliki keindahan alam mulai dari gunung, pantai, dan juga tempat peninggalan sejarah seperti Borobudur. Salah satu film internasional yang pernah mengambil gambar di Bali adalah "Eat, Pray, Love" yang dibintangi aktris Julia Roberts.

"Harusnya Indonesia bisa mengeksplorasi berbagai daerah untuk bisa dijual dan menjadi tempat syuting film mancanegara," ujar Lorna yang ikut memproduksi film "Postcards from the Zoo" bersama sutradara Indonesia Edwin, yang berhasil diputar dalam Berlinale, Berlin 2011.

Cokorda mengakui, memang banyak daerah di tanah air yang bisa menjadi lokasi pengambilan gambar film, hanya saja kebijaksanaan dari pemerintah masih belum maksimal meskipun banyak keuntungan yang diperoleh para produser film.

"Komitmen Indonesia untuk bisa memberikan pelayanan kepada produser yang akan melakukan syuting di Indonesia sangat besar khususnya dalam memberikan pelayanan one stop shopping," ujar Cokorda.

Ada beberapa hal yang diberikan kemudahan bagi produser film asing yang melakukan syuting di Indonesia, yaitu kebijaksanaan keimigrasian yang dipermudah, pemberian visa, fasilitas bea cukai bagi peralatan yang dibawa, serta berbagai izin yang perlu dikeluarkan bagi kegiatan pengambilan gambar. Izin Kepolisian, izin keramaian, serta izin dari pemerintah daerah bila syuting dilakukan di berbagai daerah juga diberikan.

Sementara itu, Guillaume Catala dari East West Synergy yang membantu produser Eat Pray and Love mengatakan bahwa di berbagai negara setiap produser film yang akan melakukan syuting mendapatkan pengembalian pajak sebesar 30 persen. Kebijaksanaan bagi perusahaan film yang akan melakukan pengambilan gambar di Indonesia tertuang dalam kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengenai prosedur pembuatan film.

Mengenai kehadiran paviliun Indonesia di Internasional Village untuk pertama kalinya, Cokorda Istri Dewi mengakui sudah cukup memadai hanya saja perlu dipikirkan berbagai paviliun Indonesia bisa menarik lebih banyak lagi pengunjung.

Selama Festival Film Cannes Indonesia diwakili Indonesian Motion Picture Association (PPFI) dilakukan promosi sebanyak 50 judul film yang berada di Marche Du Film dan tayangan dua film Indonesia "Sang Penari" dan "Rectoverso".

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions



Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top