Los Angeles - Di tengah maraknya tren boyband dan girlband di dunia, New Kids on the Block (NKOTB) sebagai senior kembali datang menunjukkan taringnya. Boyband NKOTB yang pernah menggucang Mata Elang Internasional Stadium (MEIS) Jakarta bersama Backstreet Boys itu, akhirnya merilis album idealisme dan kreatif mereka. Album teranyar ini dinamakan "10".
Nama yang unik untuk sebuah album baru. Bagi Donnie Wahlberg, Danny Wood, Jordan Knight, Jonathan Knight dan Joey McIntyre, angka 10 memang merupakan sebuah tanda dari kehadiran mereka di industri musik. Selama 29 tahun terlibat, sejak 1984, terhitung sudah 10 album (dengan sekarang) yang mereka hasilkan. Karena itulah album ke-10 ini pun diberikan nama spesial, setidaknya demi mengingatkan mereka untuk terus berkarya tanpa batas.
Kehadiran album "10" ini secara fakta memang sangat dirindukan para penggemar fanatik NKOTB. Terlebih lagi pada album ke-9 yang bertajuk "The Block" (2008), NKOTB terkesan tidak maksimal dalam menuangkan ide-ide mereka. Banyak kritikus musik yang melihat "The Block" sebagai album seadanya, hanya menandakan kembalinya NKOTB ke kancah musik setelah vakum selama 14 tahun sejak 1994.
Maka, tidak begitu halnya dengan album "10". Album terbaru NKOTB ini disebut benar-benar menuangkan idealisme kelima personelnya. Album berlabel indie ini bahkan lebih memunculkan tingkat idealisme yang penuh persiapan. Meskipun "10" tidak disokong materi kelas wahid, namun 12 track dalam album tetap layak diacungi jempol.
Sebut saja misalnya track berjudul Remix (I Like The). Lagu ini terdengar sangat baru, di mana sound-nya membuat kita tersadar bahwa NKOTB belum pernah bernyanyi dengan cara ini. Ada kesan modern dalam aransemennya yang terbungkus dalam retro gaya tempo dulu. Lagu ini terkesan modern, namun sekaligus jadul (jaman dulu).
Kemudian ada tembang Take My Breath Away, yang harus dipuji atas sound-nya yang mengecoh. Bayangkan, di lagu ini, NKOTB membuka ruang dengar sebagai sebuah balada R&B yang halus, kemudian perlahan-lahan bermutasi kepada sebuah club banger di bagian chorus.
Terlepas dari munculnya ide-ide baru, di album "10" ini NKOTB juga terasa terlalu menonjolkan sisi balada mereka. Buktinya, dari 12 track, sekitar 50 persen diisi dengan lagu-lagu ballad. Padahal untuk boyband sekelas NKOTB yang ingin kembali eksis, lagu-lagu ballad seharusnya tak terlalu banyak diekspos. Maka, kehadiran 6 lagu ballad di sini pun jadi terkesan sebagai sebuah estafet tak berkesudahan, dimulai dari Miss You More, The Whisper, Back To Life, We Own Tonight, Fighting Gravity, hingga Jealous (Blue).
Namun, di luar dari berlebihnya lagu ballad di album ini, NKOTB sebagai boyband senior bisa dinilai masih mumpuni dalam berkarya. Berusaha tidak mengikuti tren yang sudah ada, NKOTB justru mencoba membuat tren baru dengan kemunculan ulang mereka di tengah lautan boyband dan girlband.
Sementara itu, untuk urusan karya, tidak berlebih bila NKOTB disebut sebagai boyband yang membanggakan. Soalnya, kelima cowok ini dulu sempat membuat pengertian "boyband" sedemikian jernih, sehingga mudah untuk diikuti oleh para juniornya. Kini, mereka bermain dengan tren yang lebih kekinian. Semoga saja album "10" ini bisa menjadi trademark baru di dunia per-boyband-an.