Masih berhubungan dengan hari ibu,hari untuk perempuan saya nulis ga penting aja ya :p
Saya sangat menyukai sosok perempuan yang mandiri,yang tidak tergantung dengan sosok lelaki,pandangan seperti ini saya bawa sejak kecil karena memang saya sudah kehilangan sosok ayah di usia dini ga ada pilihan lain,saya di ajarkan untuk berdikari oleh ibu,nenek serta kedua kakak perempuan saya.
Begitu menginjak dunia baru,tempat baru,orang-orang yang sebagian besar memang non-muslim memberi saya pandangan dan pengalaman baru sedikit banyak dunia saya memang sedikit goyah apalagi setelah kehilangan orang tercinta.
Pandangan orang non-muslim tentang perempuan di dalam islam itu di nilai sebelah mata dengan kekerasan rumah tangganya,poligami dan perempuan harus tunduk pada lelaki dan sebagainya,terkadang ada niat berdebat dgn mereka tetapi bahasa saya yg kosakata yang tidak begitu sempurna saya mengurungkanya.
Sungguh bukan islam musuh besar perempuan tapi capitalist sistem,dalam image yang mereka ciptakan,perempuan cantik itu berhidung mancung,berdagu lancip,berkulit putih mulus,langsing,berpakain gaya terkini,perempuan hanya object yang menyenangkan mata lelaki.
Dan hasilnya banyak perempuan oprasi plastik dan menjamur klinik oprasi plastik,cosmetic dengan menawarkan manfaat awet mudanya,obat diet,jerawat dan pakaian bermerk dan sbgnya,itu menguntungkan siapa ?...
Lalu muncullah good looks,good pay..
Banyak contoh kebebasan kebablasan mereka menghasilkan ketidakbahagiaan,hamil di usia remaja,stress,bully,rumah tangga berantakan dan kekerasan lain yang bukan hanya terjadi para perempuan muslim,tindakan tidak nyaman di tempat umum,pelecehan seksual itu banyak terjadi di negara yang menyeru kebebasan pada perempuan.
Saya memang tidak setuju dengan poligami tapi saya belajar berfikir realistis dalam kemajuan jaman seperti sekarang ini,ogah melahirkan,ogah menyusui,ogah mengurus rumah tangga bg saya bagian dari emansipasi kebablasan,yg juga di dukung media elektronic maupun media cetak dan membanjiri pikiran generasi saat ini.
Penting bagi perempuan menyadari kodratnya sebagai perempuan,tak ada kata berhenti untuk belajar,mungkin pandangan saya dulu salah tentang kemandirian tapi saya tidak menyesal untuk salah dengan itu saya belajar kuat dan tidak menggantungkan hidup pada siapun kecuali Maha pemberi hidup.
Kecantikan tak hanya lihat dan di nilai dari fisik semata,kebebasan berfikir,berpendapat dan memilih sendiri pekerjaan kita saat inipun sudah merupakan kesejajaran perempuan dgn laki-laki.
Panjang ya hadehh berasa curhat :D
Saya sangat menyukai sosok perempuan yang mandiri,yang tidak tergantung dengan sosok lelaki,pandangan seperti ini saya bawa sejak kecil karena memang saya sudah kehilangan sosok ayah di usia dini ga ada pilihan lain,saya di ajarkan untuk berdikari oleh ibu,nenek serta kedua kakak perempuan saya.
Begitu menginjak dunia baru,tempat baru,orang-orang yang sebagian besar memang non-muslim memberi saya pandangan dan pengalaman baru sedikit banyak dunia saya memang sedikit goyah apalagi setelah kehilangan orang tercinta.
Pandangan orang non-muslim tentang perempuan di dalam islam itu di nilai sebelah mata dengan kekerasan rumah tangganya,poligami dan perempuan harus tunduk pada lelaki dan sebagainya,terkadang ada niat berdebat dgn mereka tetapi bahasa saya yg kosakata yang tidak begitu sempurna saya mengurungkanya.
Sungguh bukan islam musuh besar perempuan tapi capitalist sistem,dalam image yang mereka ciptakan,perempuan cantik itu berhidung mancung,berdagu lancip,berkulit putih mulus,langsing,berpakain gaya terkini,perempuan hanya object yang menyenangkan mata lelaki.
Dan hasilnya banyak perempuan oprasi plastik dan menjamur klinik oprasi plastik,cosmetic dengan menawarkan manfaat awet mudanya,obat diet,jerawat dan pakaian bermerk dan sbgnya,itu menguntungkan siapa ?...
Lalu muncullah good looks,good pay..
Banyak contoh kebebasan kebablasan mereka menghasilkan ketidakbahagiaan,hamil di usia remaja,stress,bully,rumah tangga berantakan dan kekerasan lain yang bukan hanya terjadi para perempuan muslim,tindakan tidak nyaman di tempat umum,pelecehan seksual itu banyak terjadi di negara yang menyeru kebebasan pada perempuan.
Saya memang tidak setuju dengan poligami tapi saya belajar berfikir realistis dalam kemajuan jaman seperti sekarang ini,ogah melahirkan,ogah menyusui,ogah mengurus rumah tangga bg saya bagian dari emansipasi kebablasan,yg juga di dukung media elektronic maupun media cetak dan membanjiri pikiran generasi saat ini.
Penting bagi perempuan menyadari kodratnya sebagai perempuan,tak ada kata berhenti untuk belajar,mungkin pandangan saya dulu salah tentang kemandirian tapi saya tidak menyesal untuk salah dengan itu saya belajar kuat dan tidak menggantungkan hidup pada siapun kecuali Maha pemberi hidup.
Kecantikan tak hanya lihat dan di nilai dari fisik semata,kebebasan berfikir,berpendapat dan memilih sendiri pekerjaan kita saat inipun sudah merupakan kesejajaran perempuan dgn laki-laki.
Panjang ya hadehh berasa curhat :D
