Meleburkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship dalam Bisnis

Meleburkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship dalam Bisnis

Senin, 03 September 2012 - 08:52:54 WIB
artikel-bisnis Meleburkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship dalam Bisnis
Diposting oleh : d4nu    - Dibaca: 644 kali

pak_ci_insta
Integritas, Profesionalisme & Entrepreneurship  (I.P.E) saya sarankan untuk diadopsi menjadi Budaya atau Falsafah Perusahaan/Lembaga kita semua. Pilihan terhadap nilai-nilai I.P.E merupakan hasil refleksi saya yang mendalam tentang apa yang membuat sebuah perusahaan/lembaga bisa tumbuh dengan pesat, sanggup menjadi pelopor sekaligus menjadi pemenang di tengah persaingan. Integritas sengaja saya taruh sebagai yang pertama karena saya berpendapat kedua nilai utama yang lain yaitu Profesionalisme dan Entrepreneurship harus ditopang oleh Integritas. Pendapat saya ini diperkuat oleh Warren Buffet, seorang Top Entrepreneur di dunia yang pernah berkata:“Somebody once said that in looking for people to hire, you look for three qualities: integrity, intelligence, and energy. And if you don’t have the first, the other two will kill you”. Kita bersama patut terus menerus menjiwai nilai-nilai I.P.E dan menghidupkannya dalam praktek kerja sehari-hari karena diatas nilai-nilai I.P.E inilah akan kita bangun Perusahaan/Lembaga kita untuk masa depan bersama.
 
Saya pribadi melihat I.P.E seakan sebuah kombinasi yang sinergis dari “Ruh”, Tubuh dan Jiwa. Bagi saya Integritas adalah “Ruh” atau sesuatu yang kekal yang ada dalam diri kita, sesuatu yang berkaitan dengan relasi kita kepada TUHAN YME. Oleh karena itu saya menyandingkan pengertian Integritas dengan SQ (Spiritual Quotient) atau “the adaptive use of spiritual foundation to facilitate everyday problem solving and goal attainment”yaitu bagaimana nilai-nilai spiritual kita bersinar di dalam hidup kerja sehari-hari dan menuntun kita pada prestasi berkelanjutan. Sebagai contoh adalah kejujuran, telah terbukti bahwa tanpa kejujuran tidak ada perusahaan yang dapat bertahan. Bahkan perusahaan sukses sekalipun bisa rontok tiba-tiba ketika nilai-nilai kejujuran tidak dapat dipegang teguh lagi.  Contoh lain adalah komitmen untuk melakukan apa yang sudah kita katakan atau walk the talk dalam bahasa Inggris. Saya pernah menyampaikan bahwa untuk Perusahaan/Lembaga kita, janji adalah hutang dan hutang harus dibayar. Itulah salah satu praktek Integritas yang selama ini kita lakukan dan harus selalu kita pelihara.
 
Sedangkan untuk “Tubuh” adalah  Profesionalisme. Tubuh kita dimana di dalamnya terdapat otak kita sangat penting untuk mewadahi segala upaya kita meraih keunggulan. Tanpa tubuh yang sehat maka kita tidak mungkin berprestasi, tanpa Profesionalisme maka perusahaan tidak mungkin menjadi pemimpin pasar. Saya juga menyandingkan Profesionalisme seakan IQ (Intelligent Quotient) manusia atau kemampuan memecahkan masalah. Sebuah perusahaan hanya dapat memiliki operasi yang sehat bila para pengelolanya memiliki kecakapan memecahkan masalah yang terjadi setiap hari.  Jadi Profesionalisme adalah hal yang harus kita miliki untuk bisa meraih keberhasilan dari hari ke hari. Sebagai contoh Profesionalisme adalah pelayanan unggul baik kepada pelanggan internal maupun pelanggan eksternal perusahaan. Pelayanan unggul adalah pelayanan yang membuat pelanggan selalu kembali kepada kita dan bahkan menceritakan kepada pihak lain keunggulan kita.
 
Entrepreneurship bagi saya adalah “jiwa”. Sesuatu yang ada dalam diri yang memberikan dorongan semangat dan membuat kita selalu bergerak ke depan ingin memiliki masa depan yang lebih baik. Inilah inti sari Entrepreneurship yaitu melakukan inovasi terus menerus. Saya juga menyandingkan Entrepreneurship dengan EQ (Emotional Quotient). EQ adalah gabungan dari Personal Competence dan Social Competence. Personal Competence adalah kemampuan manusia untuk mengelola diri dan menginovasi diri sehingga selalu mampu menciptakan peluang baru. Sedangkan Social Competenceadalah kemampuan manusia untuk mengelola relasi secara unggul sehingga terjadi hubungan yang harmonis baik dengan atasan, sesama rekan kerja, bawahan, mitra, pelanggan, pemasok, lingkungan dan juga pemerintah. Dibawah ini adalah ringkasan dari konsep I.P.E yang berkaitan dengan “ruh”, “tubuh” dan “jiwa” serta SQ, IQ dan EQ.
 
INTEGRITAS
“Ruh” yang memiliki sifat kekal. Ini menggambarkan relasi kita dengan TUHAN YME
SQ (Spiritual Quotient) yang mendorong kita untuk setia, jujur dan walk the talk
PROFESIONALISME
“Tubuh” manusia termasuk di dalamnya otak manusia
IQ (Intelligent Quotient) yang memampukan untuk melakukan analisa, berpikir kritis, memiliki keahlian dan lain-lain
ENTREPRENEURSHIP
“Jiwa” manusia yang menggelora bersemangat untuk melakukan perubahan membangun masa depan yang lebih baik.
EQ (Emotional Quotient) yang membuat kita mampu menginovasi diri dan membangun tim yang dapat berinovasi.
 
Intregrity dan Professionalismsudah banyak memperoleh perhatian dan bahasan. Dua hal ini juga sudah kerap kita lakukan dan bahkan menjadi kebiasaan kerja di tempat kita. Kini saatnya bagi kita semua untuk mengobarkan semangat Corporate Entrepreneurship, yaitu “jiwa” dan semangat berinovasi yang diterapkan di tempat kerja. Melalui semangat entrepreneurship ini kita akan menciptakan kurva “S” yang baru sehingga usaha bisnis kita atau produk kita tidak terjebak pada pola umum Product Life Cycle yaitu naik ke atas melalui stage Introduction, Growth kemudian menjadi rata di stage Maturity kemudian melengkung kebawah terperosok pada stage Decline yang ujungnya adalah binasa atau tersingkir dari pasar.
 
Saya juga mengusulkan agar dilakukan Tes Psikologi untuk karyawan baru dan juga fit and proper test untuk kenaikan calon pimpinan berdasarkan konsep I.P.E. Tes tersebut dibagi menjadi:
 
  1. INTEGRITAS               -- SQ (Spiritual Quotient)
  2. PROFESIONALISME     -- IQ (Intelligent Quotient)
  3. ENTREPRENEURSHIP   -- EQ (Emotional Quotient)
Untuk masa datang, penyelenggaraan piskotes untuk calon karyawan dan manajer juga akan menerapkan sistem IPE. Entrepreneurship terutama akan diutamakan dalam uji kelayakan promosi seorang manajer meskipun memiliki makna yang tak kalah penting bagi seorang karyawan.

'Meleburkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship dalam Bisnis':

Artikel Bisnis Lainnya
  • Kebohongan yang Sering Dilakukan Entrepreneur Guy Kawasaki dalam akun Google Plusnya berbagi tentang 10 kebohongan yang ia sering jumpai dalam diri entrepreneur. Kesalahan ini terus berulang meski menurut Kawasaki ia telah menjumpai kebohongan-kebohongan klise tersebut sejak beberapa tahun yang ... Artikel Bisnis

  • Senjata Pamungkas Kalahkan Keterbatasan Modal Uang Menjadi entrepreneur ialah cita-cita bagi sebagian anak muda di luar sana. Mereka memiliki keyakinan teguh berdasarkan apa yang dikatakan teman dan senior yang sudah memulai berbisnis bahwa tak peduli seberapa tingginya sebuah impian , peluang untuk berhasil itu ... Artikel Bisnis

  • Rekomendasi Bacaan bagi Teknopreneur “Reading is like feeding your mind and soul” Membaca bisa dikatakan sebagai aktivitas yang membuka pandangan dan wawasan. Membaca memungkinkan kita untuk bisa menyerap pengalaman dan pengetahuan orang lain tanpa harus mengalami sesuatu secara langsung (vicarious ... Artikel Bisnis

  • Mulai Ciptakan Sesuatu Sekarang! Bagian tersulit dalam memulai sebuah bisnis ialah memulainya. Sebagian besar orang yang mengaku dirinya entrepreneur justru hanya berkutat pada pembicaraan, diskusi tanpa diikuti tindakan nyata setelah itu. Bagaimana dengan Anda? Bagaimana Anda memulai bisnis? Bacalah beberapa literatur ... Artikel Bisnis

  • Membangun Makna sebagai Inti Entrepreneurship Sebagian besar entrepreneur baru termasuk mungkin sebagian dari kita memulai usaha dengan semangat membara untuk sebanyak mungkin meraup rupiah, membukukan sebanyak-banyaknya keuntungan dan berekspansi dengan agresif. Namun, pernahkah kita bertanya apakah inti dari entrepreneurship ... Artikel Bisnis


Jual Beli Online



Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top