Senin, 09 Juli 2012 - 09:54:18 WIB
Alasan Mengapa Indonesia Tempat Investasi Properti Terbaik di Dunia
Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 1151 kali
Kebijakan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan alias BIrate hingga level terendah pada November 2011 lalu akan menjadi bahan bakar penggerak bisnis properti di Tanah Air. Dengan BI rate hanya 6%, banyak pihak memperkirakan, pasar properti di Indonesia bakal booming tahun ini. Prospek investasi di sektor ini pun kian memikat.
Investasi properti di negara kita memang makin menarik. Panangian Simanungkalit, pengamat properti sekaligus pemilik Panangian School of Property, bahkan, menilai, investasi properti di Indonesia merupakan satu-satunya yang paling menguntungkan di dunia. Ada tiga alasan mengapa prospek bisnis properti Indonesia jadi yang terbaik di dunia.
Pertama, masih ada 14 juta dari 61 juta keluarga di Indonesia yang belum memiliki rumah. Kedua, pemerintah semakin kesulitan menyediakan rumah bagi keluarga kelas menengah ke bawah. Tengok saja, permintaan rumah mencapai 900.000 unit per tahun, sementara pasokan hunian hanya 80.000 unit dalam setahun.
Ketiga, semua segmen pasar properti di Tanah Air terbuka luas sebagai investasi, termasuk pasar kelas paling bawah. Sedangkan di luar negeri, bisnis properti untuk pasar kelas menengah ke bawah tertutup untuk pengembang dan investor. Sebab, "Pasokan properti kelas menengah ke bawah dikendalikan oleh pemerintah negara itu," ujar Panangian.
Meski sempat mengalami pasang surut, bisnis properti kembali dilirik pascakrisis ekonomi 2008 lalu. Karena itu, di 2011, pertumbuhan properti tercatat lumayan tinggi. "Baik permintaan maupun pertumbuhan harga di semua sektor properti meningkat cukup tinggi," ungkap Anton Sitorus, Head of Research Jones Lang LaSalle.
Menurut Anton, properti komersial dan kawasan industri mencetak pertumbuhan penjualan tertinggi selama 2011. Pertumbuhan penjualan lahan industri naik hampir tiga kali lipat. Adapun properti sektor komersial meningkat dua kali lipat. Lalu, penjualan residensial naik sekitar 50%.
Ali Hanafia, pengamat properti, tak terlalu kaget melihat gairah bisnis properti tahun lalu. Maklum, sebelumnya, ia sudah memprediksi, harga properti akan mengalami kenaikan cukup tinggi. "Ini yang membuat para investor mendulang keuntungan yang luar biasa signifikan, bahkan sampai 100% dalam tempo kurang dari satu tahun," beber Ali.(*Kontan)
Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 1151 kali
Kebijakan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan alias BIrate hingga level terendah pada November 2011 lalu akan menjadi bahan bakar penggerak bisnis properti di Tanah Air. Dengan BI rate hanya 6%, banyak pihak memperkirakan, pasar properti di Indonesia bakal booming tahun ini. Prospek investasi di sektor ini pun kian memikat.
Investasi properti di negara kita memang makin menarik. Panangian Simanungkalit, pengamat properti sekaligus pemilik Panangian School of Property, bahkan, menilai, investasi properti di Indonesia merupakan satu-satunya yang paling menguntungkan di dunia. Ada tiga alasan mengapa prospek bisnis properti Indonesia jadi yang terbaik di dunia.
Pertama, masih ada 14 juta dari 61 juta keluarga di Indonesia yang belum memiliki rumah. Kedua, pemerintah semakin kesulitan menyediakan rumah bagi keluarga kelas menengah ke bawah. Tengok saja, permintaan rumah mencapai 900.000 unit per tahun, sementara pasokan hunian hanya 80.000 unit dalam setahun.
Ketiga, semua segmen pasar properti di Tanah Air terbuka luas sebagai investasi, termasuk pasar kelas paling bawah. Sedangkan di luar negeri, bisnis properti untuk pasar kelas menengah ke bawah tertutup untuk pengembang dan investor. Sebab, "Pasokan properti kelas menengah ke bawah dikendalikan oleh pemerintah negara itu," ujar Panangian.
Meski sempat mengalami pasang surut, bisnis properti kembali dilirik pascakrisis ekonomi 2008 lalu. Karena itu, di 2011, pertumbuhan properti tercatat lumayan tinggi. "Baik permintaan maupun pertumbuhan harga di semua sektor properti meningkat cukup tinggi," ungkap Anton Sitorus, Head of Research Jones Lang LaSalle.
Menurut Anton, properti komersial dan kawasan industri mencetak pertumbuhan penjualan tertinggi selama 2011. Pertumbuhan penjualan lahan industri naik hampir tiga kali lipat. Adapun properti sektor komersial meningkat dua kali lipat. Lalu, penjualan residensial naik sekitar 50%.
Ali Hanafia, pengamat properti, tak terlalu kaget melihat gairah bisnis properti tahun lalu. Maklum, sebelumnya, ia sudah memprediksi, harga properti akan mengalami kenaikan cukup tinggi. "Ini yang membuat para investor mendulang keuntungan yang luar biasa signifikan, bahkan sampai 100% dalam tempo kurang dari satu tahun," beber Ali.(*Kontan)
'Alasan Mengapa Indonesia Tempat Investasi Properti Terbaik di Dunia ':
Artikel Bisnis Lainnya
- Seluk Beluk Mafia PayPalMafia PayPal ialah istilah informal untuk merujuk pada komunitas pebisnis dan investor Amerika yang berpusat di Silicon Valley. Mereka ini dulunya bekerja atau menjadi pendiri layanan e-commerce PayPal sebelum mendirikan sejumlah perusahaan teknologi lainnya. Mafia PayPal sering ... Artikel Bisnis
- Muda, Kaya Raya, Dermawan (Tren Filantropis di Silicon Valley)Banyak orang menginginkan kekayaan tanpa harus bekerja keras untuk itu. Namun, jika itu terjadi secara mendadak, bisa jadi kita akan berpikir 1000 kali sebelum menginginkannya karena sindrom Kaya Raya Mendadak tak sepenuhnya menyenangkan. Menurut Money, Meaning and Choices Institute, hal ... Artikel Bisnis
- RI Siap Investasi Bisnis Mi Instan di RusiaDubes RI di Rusia, Djauhari Oratmangun, mengatakan Indonesia siap menanamkan modal untuk pembangunan pabrik mie instan di negeri bekas komunis yang rakyatnya ternyata mulai gemar makanan khas masyarakat Asia khususnya orang Indonesia. "Itu permintaan khusus dari Wakil Perdana ... Artikel Bisnis
- MNCN Jual Portal Berita Okezone ke Perusahaan AfiliasiSalah satu perusahaan media terbesar Indonesia PT Media Nusantara Citra menjual anak perusahaannya yang bernama PT Okezone Indonesia yang sahamnya dimiliki hampir 100%. Anak perusahaan ini dikenal sebagai situs portal berita Okezone.com. Okezone dijual pada Linktone Ltd ... Artikel Bisnis
- Masyarakat Dinilai Belum Pahami Ekonomi Kreatif Pemahaman ekonomi kreatif di lapisan masyarakat bawah dinilai belum maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang potensi ekonomi kreatif. Demikian dikatakan Ketua Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Effendi Sianipar dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Alumni GMNI ... Artikel Bisnis
Jual Beli Online