Senin, 09 Juli 2012 - 09:53:52 WIB
Seluk Beluk Mafia PayPal
Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 749 kali
Mafia PayPalialah istilah informal untuk merujuk pada komunitas pebisnis dan investor Amerika yang berpusat di Silicon Valley. Mereka ini dulunya bekerja atau menjadi pendiri layanan e-commerce PayPal sebelum mendirikan sejumlah perusahaan teknologi lainnya. Mafia PayPal sering dikaitkan dengan Web 2.0 dan kebangkitan kembali perusahaan Internet yang berfokus pada konsumen setelah era dot com di tahun 2001.
Max Levchin mengajukan idenya untuk membuat layanan transfer uang dalam perangkat bergerak pada Peter Thiel dalam sebuah pertemuan makan siang di sekitar Stanford University tahun 1998. Thiel mau berinvestasi dan bergabung dalam perusahaan itu sebagai salah satu pendirinya. Setelah merger dengan pesaing yang sudah ada, PayPal tumbuh pesat dengan pegawai kurang lebih 200 orang. Mereka juga mempekerjakan sejumlah orang yang Levchin ketahui dari jurusan Ilmu Komputer di University of Illinois at Urbana-Champaign dan sejumlah kenalan Thiel dari Stanford Review, sebuah majalah libertarian yang Thiel dirikan di Stanford.
Perusahaan itu makin berkembang untuk melayani pasar mata uang elektronik yang lebih luas, yang digunakan dalam lelang online. Akhirnya PayPal go public di tahun 2002 dan dibeli oleh eBay seharga 1,5 miliar dollar AS setelah eBay menghentikan layanan miliknya yang serupa, BillPoint. Karyawan PayPal yang telah bergabung sebelum akuisisi eBay merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan eBay yang lebih tradisional yang memicu pengunduran diri massal. Dalam 4 tahun kira-kira separuh staf PayPal semula meninggalkan perusahaan itu dan hanya 12 atau kurang dari 50 pegawai pertama sudah beralih tempat kerja. Mereka yang tinggal maupun keluar PayPal masih tetap terhubung sebagai kenalan bisnis dan sosial. Sejumlah entrepreneur berpengalaman dari kelompok ini saling bekerjasama di tahun-tahun setelah itu untuk membentuk perusahaan baru, badan investasi dan membuat ekuitas pribadi dalam setiap perusahaan yang dimiliki masing-masing, terutama dalam bidang layanan jejaring sosial dan layanan software online web 2.2 lainnya.
Lazim bagi karyawan sebuah perusahaan untuk meninggalkan dan memulai perusahaan baru mereka sendiri setelah perusahaan lama mereka diakuisisi. Namun, semua alumni PayPal ini dianggap produktif. Harga akuisisi PayPal yang mencapai 1,5 miliar dollar relatif kecil dibandingkan akuisisi perusahaan teknologi lainnya namun dengan dana talangan lebih rendah daripada perusahaan lain, mantan pegawai PayPal meluncurkan perusahaan yang lebih sukses dalam waktu lebih singkat daripada hampir semua perusahaan dalam sejarah. Keberhasilan mereka berkat sejumlah faktor: usia muda (banyak yang tidak pernah bekerja di perusahaan gagal sebelum memulai PayPal dan tidak tertarik untuk pensiun dengan hanya menikmati keuntungan saham perusahaan mereka), infrsatruktur Silicon Valley dalam hal fisik, budaya dan ekonomi yang memfasilitasi pembentukan dan ekspansi perusahaan baru dengan cepat dan kemajemukan tenaga kerja terampil di antara mantan pegawai (yang memastikan bahwa kelompok sosial ini memiliki sejumlah pakar keuangan, teknik, desain, operasional, pemasaran dan sebagainya yang tersedia untuk saling membantu mendirikan perusahaan baru). Dengan mempekerjakan orang yang kebanyakan mereka sudah kenal, pendiri PayPal ingin mendorong hubungan sosial yang erat antar teman yang terus saling mempercayai dan mendukung satu sama lain meski hanya sebentar bersama di PayPal. Fenomena ini dibandingkan dengan pendirian Intel di akhir dekade 1960-an oleh para insinyur yang sebelumnya mendirikan Fairchild Semiconductor setelah meninggalkan Shockley Semiconductor, perusahaan perangkat komputer pertama yang sukses di Silicon Valley.
Aspek lainnya dari budaya perusahaan pra-akuisisi eBay dalam PayPal juga unik. Keputusan perusahaan dibuat menurut perdebatan yang dipenuhi berbagai alasan daripada pengalaman pelaksanaan. Hal semacam itu diperbolehkan dan bahkan didorong di kalangan pegawai strata bawah. Mereka boleh mengkritik keputusan ekselutif dan melobi posisi mereka sendiri. Semua pegawai, tak hanya manajer, diberikan pengetahuan mengenai detil keuangan dan kinerja perusahaan. Levchin dan Thiel secara sengaja mencari sosok kepribadian khusus dalam orang-orang yang mereka pekerjakan pertama kali. Mereka mempekerjakan insinyur pecandu kerja, sering mereka mahasiswa yang memutuskan keluar dari kampusnya dengan pola pikir anti-kemapanan dan menghindari lulusan MBA, konsultan atau orang yang mereka anggap aktif di organisasi kampus atau atlet saat kuliah. Banyak pegawai juga berbicara lancar dalam banyak bahasa asing. Kebanyakan direkrut darti wilayah Barat Tengah (Midwest), mereka banyak yang tak tertarik bekerja di Bay Area, San Fransisco karena banyak gangguan sosial. Perusahaan juga didominasi pegawai pria dan hampir semuanya berusia muda. Sebuah lingkungan yang penuh kompetisi ketat dan perjuangan sepenanggungan untuk menjaga kemampuan perusahaan dalam pelunasan utang meski banyak kendala. Ini semua mengokohkan persaudaraan di antara mereka. Semua hal tersebut sering disebut sebagai faktor penyumbang dalam etos kerja kelompok yang memungkinkan mereka meraih sukses.
Nama kelompok ini sendiri sudah berkonotasi kurang mengenakkan dalam kalangan entrepreneur di sana tetapi justru mendapatkan sorotan lebih luas berkat tulisan di Fortune Magazine tahun 2007 yang menggunakan istilah itu dalam headlinenya dan menampilkan sebagian besar anggotanya yang berpose di Tosca Cafe di San Fransisco dalam pakaian gangster. Sebagian lainnya yang tidak hadir dalam pemotretan kemudian dipotret secara terpisah, juga dalam busana ala gangster.
Mafia PayPal bukan sebuah organisasi formal sehingga tak ada kriteria formal untuk keanggotaannya. Banyak anggota kelompok yang mengakui keberadaannya dan menggunakan nama itu saat merujuk pada diri mereka sendiri. Sebagian sudah membentuk layanan jejaring sosial dan sebagian lainnya mendirikan kelompok komunitas online bersama.
Beberapa anggota utama Mafia PayPal ialah pendiri dan CEO PayPal Peter Thiel yang sering dianggap pemimpin kelompok ini (ia mengantongi 68 juta dollar dari pembelian PayPal), pendiri dan CTO Max Levchin, COO David O. Sacks, CFO Roelof Botha, Elon Musk, Steve Chen, Jawed Karim, Chad Hurley, dan sebagainya.
Mafia PayPal dipelajari secara khusus dalam sebuah buku tulisan jurnalis Sarah Lacy “Once You’re Lucky, Twice You’re Good”. Lacy mencoba menjelaskan tingkat keberhasilan Mafia Paypal yang demikian tinggi di Silicon Valley. Ia berargumen bahwa efek seleksi dan pembelajaran teknis di PayPal memainkan peran penting. Selain itu faktor lainnya yang tak kalah penting ialah keberhasilan PayPal yang mendorong mereka untuk lebih percaya diri memulai usaha baru lagi, bahkan saat seluruh Silicon Valley mengalami dampak buruk fenomena IT Bubble.(Wikipedia/ *AP)
Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 749 kali
Max Levchin mengajukan idenya untuk membuat layanan transfer uang dalam perangkat bergerak pada Peter Thiel dalam sebuah pertemuan makan siang di sekitar Stanford University tahun 1998. Thiel mau berinvestasi dan bergabung dalam perusahaan itu sebagai salah satu pendirinya. Setelah merger dengan pesaing yang sudah ada, PayPal tumbuh pesat dengan pegawai kurang lebih 200 orang. Mereka juga mempekerjakan sejumlah orang yang Levchin ketahui dari jurusan Ilmu Komputer di University of Illinois at Urbana-Champaign dan sejumlah kenalan Thiel dari Stanford Review, sebuah majalah libertarian yang Thiel dirikan di Stanford.
Perusahaan itu makin berkembang untuk melayani pasar mata uang elektronik yang lebih luas, yang digunakan dalam lelang online. Akhirnya PayPal go public di tahun 2002 dan dibeli oleh eBay seharga 1,5 miliar dollar AS setelah eBay menghentikan layanan miliknya yang serupa, BillPoint. Karyawan PayPal yang telah bergabung sebelum akuisisi eBay merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan eBay yang lebih tradisional yang memicu pengunduran diri massal. Dalam 4 tahun kira-kira separuh staf PayPal semula meninggalkan perusahaan itu dan hanya 12 atau kurang dari 50 pegawai pertama sudah beralih tempat kerja. Mereka yang tinggal maupun keluar PayPal masih tetap terhubung sebagai kenalan bisnis dan sosial. Sejumlah entrepreneur berpengalaman dari kelompok ini saling bekerjasama di tahun-tahun setelah itu untuk membentuk perusahaan baru, badan investasi dan membuat ekuitas pribadi dalam setiap perusahaan yang dimiliki masing-masing, terutama dalam bidang layanan jejaring sosial dan layanan software online web 2.2 lainnya.
Lazim bagi karyawan sebuah perusahaan untuk meninggalkan dan memulai perusahaan baru mereka sendiri setelah perusahaan lama mereka diakuisisi. Namun, semua alumni PayPal ini dianggap produktif. Harga akuisisi PayPal yang mencapai 1,5 miliar dollar relatif kecil dibandingkan akuisisi perusahaan teknologi lainnya namun dengan dana talangan lebih rendah daripada perusahaan lain, mantan pegawai PayPal meluncurkan perusahaan yang lebih sukses dalam waktu lebih singkat daripada hampir semua perusahaan dalam sejarah. Keberhasilan mereka berkat sejumlah faktor: usia muda (banyak yang tidak pernah bekerja di perusahaan gagal sebelum memulai PayPal dan tidak tertarik untuk pensiun dengan hanya menikmati keuntungan saham perusahaan mereka), infrsatruktur Silicon Valley dalam hal fisik, budaya dan ekonomi yang memfasilitasi pembentukan dan ekspansi perusahaan baru dengan cepat dan kemajemukan tenaga kerja terampil di antara mantan pegawai (yang memastikan bahwa kelompok sosial ini memiliki sejumlah pakar keuangan, teknik, desain, operasional, pemasaran dan sebagainya yang tersedia untuk saling membantu mendirikan perusahaan baru). Dengan mempekerjakan orang yang kebanyakan mereka sudah kenal, pendiri PayPal ingin mendorong hubungan sosial yang erat antar teman yang terus saling mempercayai dan mendukung satu sama lain meski hanya sebentar bersama di PayPal. Fenomena ini dibandingkan dengan pendirian Intel di akhir dekade 1960-an oleh para insinyur yang sebelumnya mendirikan Fairchild Semiconductor setelah meninggalkan Shockley Semiconductor, perusahaan perangkat komputer pertama yang sukses di Silicon Valley.
Aspek lainnya dari budaya perusahaan pra-akuisisi eBay dalam PayPal juga unik. Keputusan perusahaan dibuat menurut perdebatan yang dipenuhi berbagai alasan daripada pengalaman pelaksanaan. Hal semacam itu diperbolehkan dan bahkan didorong di kalangan pegawai strata bawah. Mereka boleh mengkritik keputusan ekselutif dan melobi posisi mereka sendiri. Semua pegawai, tak hanya manajer, diberikan pengetahuan mengenai detil keuangan dan kinerja perusahaan. Levchin dan Thiel secara sengaja mencari sosok kepribadian khusus dalam orang-orang yang mereka pekerjakan pertama kali. Mereka mempekerjakan insinyur pecandu kerja, sering mereka mahasiswa yang memutuskan keluar dari kampusnya dengan pola pikir anti-kemapanan dan menghindari lulusan MBA, konsultan atau orang yang mereka anggap aktif di organisasi kampus atau atlet saat kuliah. Banyak pegawai juga berbicara lancar dalam banyak bahasa asing. Kebanyakan direkrut darti wilayah Barat Tengah (Midwest), mereka banyak yang tak tertarik bekerja di Bay Area, San Fransisco karena banyak gangguan sosial. Perusahaan juga didominasi pegawai pria dan hampir semuanya berusia muda. Sebuah lingkungan yang penuh kompetisi ketat dan perjuangan sepenanggungan untuk menjaga kemampuan perusahaan dalam pelunasan utang meski banyak kendala. Ini semua mengokohkan persaudaraan di antara mereka. Semua hal tersebut sering disebut sebagai faktor penyumbang dalam etos kerja kelompok yang memungkinkan mereka meraih sukses.
Nama kelompok ini sendiri sudah berkonotasi kurang mengenakkan dalam kalangan entrepreneur di sana tetapi justru mendapatkan sorotan lebih luas berkat tulisan di Fortune Magazine tahun 2007 yang menggunakan istilah itu dalam headlinenya dan menampilkan sebagian besar anggotanya yang berpose di Tosca Cafe di San Fransisco dalam pakaian gangster. Sebagian lainnya yang tidak hadir dalam pemotretan kemudian dipotret secara terpisah, juga dalam busana ala gangster.
Mafia PayPal bukan sebuah organisasi formal sehingga tak ada kriteria formal untuk keanggotaannya. Banyak anggota kelompok yang mengakui keberadaannya dan menggunakan nama itu saat merujuk pada diri mereka sendiri. Sebagian sudah membentuk layanan jejaring sosial dan sebagian lainnya mendirikan kelompok komunitas online bersama.
Beberapa anggota utama Mafia PayPal ialah pendiri dan CEO PayPal Peter Thiel yang sering dianggap pemimpin kelompok ini (ia mengantongi 68 juta dollar dari pembelian PayPal), pendiri dan CTO Max Levchin, COO David O. Sacks, CFO Roelof Botha, Elon Musk, Steve Chen, Jawed Karim, Chad Hurley, dan sebagainya.
Mafia PayPal dipelajari secara khusus dalam sebuah buku tulisan jurnalis Sarah Lacy “Once You’re Lucky, Twice You’re Good”. Lacy mencoba menjelaskan tingkat keberhasilan Mafia Paypal yang demikian tinggi di Silicon Valley. Ia berargumen bahwa efek seleksi dan pembelajaran teknis di PayPal memainkan peran penting. Selain itu faktor lainnya yang tak kalah penting ialah keberhasilan PayPal yang mendorong mereka untuk lebih percaya diri memulai usaha baru lagi, bahkan saat seluruh Silicon Valley mengalami dampak buruk fenomena IT Bubble.(Wikipedia/ *AP)
'Seluk Beluk Mafia PayPal':
Artikel Bisnis Lainnya
- Muda, Kaya Raya, Dermawan (Tren Filantropis di Silicon Valley)Banyak orang menginginkan kekayaan tanpa harus bekerja keras untuk itu. Namun, jika itu terjadi secara mendadak, bisa jadi kita akan berpikir 1000 kali sebelum menginginkannya karena sindrom Kaya Raya Mendadak tak sepenuhnya menyenangkan. Menurut Money, Meaning and Choices Institute, hal ... Artikel Bisnis
- RI Siap Investasi Bisnis Mi Instan di RusiaDubes RI di Rusia, Djauhari Oratmangun, mengatakan Indonesia siap menanamkan modal untuk pembangunan pabrik mie instan di negeri bekas komunis yang rakyatnya ternyata mulai gemar makanan khas masyarakat Asia khususnya orang Indonesia. "Itu permintaan khusus dari Wakil Perdana ... Artikel Bisnis
- MNCN Jual Portal Berita Okezone ke Perusahaan AfiliasiSalah satu perusahaan media terbesar Indonesia PT Media Nusantara Citra menjual anak perusahaannya yang bernama PT Okezone Indonesia yang sahamnya dimiliki hampir 100%. Anak perusahaan ini dikenal sebagai situs portal berita Okezone.com. Okezone dijual pada Linktone Ltd ... Artikel Bisnis
- Masyarakat Dinilai Belum Pahami Ekonomi Kreatif Pemahaman ekonomi kreatif di lapisan masyarakat bawah dinilai belum maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang potensi ekonomi kreatif. Demikian dikatakan Ketua Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Effendi Sianipar dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Alumni GMNI ... Artikel Bisnis
- Rahasia Sukses Coffee Toffee Beromzet Rp140 Juta Menyeruput kopi hampir menjadi kegemaran masyarakat di kala senggang. Selain itu kopi bisa menjadi teman setia mengobrol selama berjam-jam. Kopi pun kini tak ubahnya menjadi gaya hidup kaum urban seperti kota besar Jakarta. Dari filosofi itulah maka kedai kopi Coffee Toffee didirikan. Kedai ... Artikel Bisnis
Jual Beli Online