Kini perempuan Apryl Michelle Brown hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri akibat obsesi kesombongannya di masa silam untuk memiliki tubuh seksi dengan bokong besar. Karena obsesi dan kesombongannya itulah kini ia harus kehilangan sepasang bokong, kaki dan kedua tangannya. Kini ibu dua anak itu hidup dengan kaki palsu.
Kisah pahit ini berawal pada tahun 2004.
Apryl begitu tergiur dengan pengakuan salah satu dari dua pelanggan salonnya yang mengatakan bisa melakukan
pembesaran bokong dengan cara menyuntikkan silikon. Tanpa berpikir panjang dan sudah mengetahui bahwa si wanita itu tidak memiliki latar belakang medis, Apryl tetap mendatangi rumah si perempuan untuk melakukan
penyuntikan silikon pada dua bokongnya.
Perempuan itu mengatakan, Apryl setidaknya harus menjalani
empat tahapan pengisian silicon untuk mendapatkan hasil sempurna. Namun baru dua kali melakukan
suntik silikon pada bokongnya, Apryl tak lagi mendatangi si rumah perempuan karena ia merasakan alergi luar biasa pada tubuhnya. Usut punya usut silikon yang disuntikkan ternyata adalah
silikon untuk industri yang merupakan
sealant untuk kamar mandi yang dibeli di pasar gelap.
"Saya tidak menyadari bahaya. Saya pikir itu adalah injeksi berbahaya yang akan memberikan saya bokong sempurna. Tetapi kenyataannya adalah silikon yang digunakan tidak cocok untuk manusia. Pada kenyataannya, sealant hanya cocok untuk kamar mandi," katanya seperti dilansir dari thesun.
"Tubuh saya memiliki reaksi alergi besar itu yang membuatku di ambang kematian," lanjutnya.
"Dalam beberapa bulan dari suntikan, kedua pantat saya mulai mengeras. Aku tahu sesuatu yang tidak benar. Tapi saya terlalu malu untuk mencari bantuan medis. Seiring berjalannya waktu itu semakin buruk karena kulit menghitam dan menjadi benjolan keras. Kemudian rasa sakit yang membakar dimulai. Aku harus memberitahu dokter apa yang saya lakukan. Saya sangat malu," kisahnya.
Ibu dari Danye (22 tahun) dan Courtney (21 tahun) itu harus menghabiskan empat tahun ke depan selalu kesakitan. Dua ahli bedah yang didatangi mengatakan terlalu berbahaya untuk menghapus silikon. "Saya menderita siang dan malam, jadi aku bersedia melakukan apa saja. Termasuk menghilangkan pantat saya," katanya.
Pada bulan Februari 2011 dokter bedah berhasil melakukan operasi. Akibatnya Apryl memiliki lubang di pantatnya yang dianggap sebagai pemicu infeksi. Namun ternyata infeksi sudah terlanjur menyebar ke kaki dan kedua tangannya. Ia pun menyadari bahwa ia harus kembali kehilangan bagian tubuhnya yang lain. Lagi Apryl memutuskan bersedia agar dokter memotong kedua kaki dan kedua tangannya untuk menyelamatkan hidupnya.
"Saya ingin memperingatkan orang lain dari bahaya operasi pasar gelap. Kami lahir utuh, sempurna dan lengkap. Pesan terbesar saya adalah kita harus belajar untuk mencintai dan menerima diri untuk siapa kita," lirihnya.
[mor];editor:Op