Selasa, 31 Juli 2012 - 09:20:44 WIB
  Fathurahman, Mendulang Untung dari Bisnis Kuliner Terapung 
Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 628 kali
Menikmati santap malam sambil menyusuri Sungai Kapuas menjadi incaran turis asal  Malaysia dan Brunei. Inilah yang menjadi ladang bisnis Fathurahman,  pemilik kafe Banjar Serasan di Kota Pontianak. 
"Bisa dibilang 40 persen tamu kafe ini adalah turis dari Malaysia dan Brunei. Sisanya berasal dari dalam negeri dan beberapa turis asing asal negara lain," ujar Fathurahman.
Diakui Fathur, dia memang menjalin kerjasama hampir dengan semua travel agent yang ada di Pontianak.
Makan sambil berpesiar dengan kapal Banjar Serasan sudah menjadi bagian dari city tour yang dikemas biro perjalanan di Pontianak. Tak hanya disuguhi menu khas seperti ayam api serasan, tumis pukis maupun asam pedas ikan serangin yang bercita rasa khas Melayu dengan beragam bumbu, para tamu juga mendapat suguhan panorama yang eksotik.
Saat sore menjelang petang saat matahari menuju peraduan, panorama sunset terlihat sangat menakjubkan. Semburat warna jingga di langit biru serta kecipak ombak kecil dengan balutan angin sepoi-sepoi menjadi daya tarik bagi tamu. Sedang saat malam menjemput siang pemandangan lampu-lampu di kota membuat suasana romantis di dalam perahu.
Fathurahman memberikan pilihan dua trip bagi para tamunya. Jika siang hari kapal Banjar Serasan akan berangkat dari Serasan menuju Alun Kapuas hingga Tugu Khatulistiwa dan kembali lagi dengan durasi sekitar 1,5 jam. Sedang saat malam dari Serasan sampai Alun Kapus kembali ke Serasan butuh waktu sekitar 40 menit. "Namun jika hujan dan berangin saya tidak izinkan kapal berjalan mengangkut tamu," papar dia.
Dia mematok tarif sebesar Rp 400 ribu sekali trip. Saat ini kapal yang dia miliki bisa menampung 25 orang. Namun dia sudah menyiapkan satu kapal lagi yang mampu menampung 60 orang. Fathur memang membuat sendiri kapal-kapal yang dijadikan kafe. Jika pada kapal yang pertama menggunakan mesin Isuzu Panther. Sedang, pada kapal kedua dia pasang mesin Mitsubhisi PS 120.

Saat mengawali usaha tahun 2001, Fathur hanya menggunakan keramba terapung dengan tenda-tenda dari sponsor. Para pembeli lesehan di atas keramba. Kafe perahu mulai dirintis 2006. Itu setelah dia membangun kafe permanen di tepi sungai Kapuas tepatnya di dekat dermaga Serasan.
"Masakan tidak dibuat di kapal namun di dapur resto permanen. Jadi setelah menu yang dipesan para tamu disajikan, baru kapal berlayar," ujar Fathur. Pada setiap trip ada dua pelayan, juru kemudi dan seorang ABK. Namun, menurut Fathur, jumlah petugas disesuaikan dengan jumlah tamu terutama untuk memberikan pelayanan yang baik kepada para tamu.
Saat ini kafe yang memberikan layanan berlayar menyusuri Kapuas memang baru yang dikelola Fathur. Untuk itu dia optimistus usahanya masih akan berkembang. "Saya optimis dengan wisata kuliner sambil berlayar ini," ujar Fathur. Hanya saja dia berharap dukungan infrastuktur berupa dermaga dari Pemerintah Kota. Terutama agar turis bisa turun mengunjungi Tugu Khatulistiwa. (ris)
 
  Fathurahman, Mendulang Untung dari Bisnis Kuliner Terapung Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 628 kali
Menikmati santap malam sambil menyusuri Sungai Kapuas menjadi incaran turis asal  Malaysia dan Brunei. Inilah yang menjadi ladang bisnis Fathurahman,  pemilik kafe Banjar Serasan di Kota Pontianak. "Bisa dibilang 40 persen tamu kafe ini adalah turis dari Malaysia dan Brunei. Sisanya berasal dari dalam negeri dan beberapa turis asing asal negara lain," ujar Fathurahman.
Diakui Fathur, dia memang menjalin kerjasama hampir dengan semua travel agent yang ada di Pontianak.
Makan sambil berpesiar dengan kapal Banjar Serasan sudah menjadi bagian dari city tour yang dikemas biro perjalanan di Pontianak. Tak hanya disuguhi menu khas seperti ayam api serasan, tumis pukis maupun asam pedas ikan serangin yang bercita rasa khas Melayu dengan beragam bumbu, para tamu juga mendapat suguhan panorama yang eksotik.
Saat sore menjelang petang saat matahari menuju peraduan, panorama sunset terlihat sangat menakjubkan. Semburat warna jingga di langit biru serta kecipak ombak kecil dengan balutan angin sepoi-sepoi menjadi daya tarik bagi tamu. Sedang saat malam menjemput siang pemandangan lampu-lampu di kota membuat suasana romantis di dalam perahu.
Fathurahman memberikan pilihan dua trip bagi para tamunya. Jika siang hari kapal Banjar Serasan akan berangkat dari Serasan menuju Alun Kapuas hingga Tugu Khatulistiwa dan kembali lagi dengan durasi sekitar 1,5 jam. Sedang saat malam dari Serasan sampai Alun Kapus kembali ke Serasan butuh waktu sekitar 40 menit. "Namun jika hujan dan berangin saya tidak izinkan kapal berjalan mengangkut tamu," papar dia.
Dia mematok tarif sebesar Rp 400 ribu sekali trip. Saat ini kapal yang dia miliki bisa menampung 25 orang. Namun dia sudah menyiapkan satu kapal lagi yang mampu menampung 60 orang. Fathur memang membuat sendiri kapal-kapal yang dijadikan kafe. Jika pada kapal yang pertama menggunakan mesin Isuzu Panther. Sedang, pada kapal kedua dia pasang mesin Mitsubhisi PS 120.

Saat mengawali usaha tahun 2001, Fathur hanya menggunakan keramba terapung dengan tenda-tenda dari sponsor. Para pembeli lesehan di atas keramba. Kafe perahu mulai dirintis 2006. Itu setelah dia membangun kafe permanen di tepi sungai Kapuas tepatnya di dekat dermaga Serasan.
"Masakan tidak dibuat di kapal namun di dapur resto permanen. Jadi setelah menu yang dipesan para tamu disajikan, baru kapal berlayar," ujar Fathur. Pada setiap trip ada dua pelayan, juru kemudi dan seorang ABK. Namun, menurut Fathur, jumlah petugas disesuaikan dengan jumlah tamu terutama untuk memberikan pelayanan yang baik kepada para tamu.
Saat ini kafe yang memberikan layanan berlayar menyusuri Kapuas memang baru yang dikelola Fathur. Untuk itu dia optimistus usahanya masih akan berkembang. "Saya optimis dengan wisata kuliner sambil berlayar ini," ujar Fathur. Hanya saja dia berharap dukungan infrastuktur berupa dermaga dari Pemerintah Kota. Terutama agar turis bisa turun mengunjungi Tugu Khatulistiwa. (ris)
'Fathurahman, Mendulang Untung dari Bisnis Kuliner Terapung ':
Artikel Bisnis Lainnya
- Mengenal 8 Taipan Perkebunan IndonesiaKondisi perekonomian yang semakin kokoh membuat investasi di sektor perkebunan semakin menarik. Belum lagi nilai jual CPO di pasaran internasional juga masih cukup tinggi. Kondisi ini membuat beberapa pengusaha mulai melirik investasi di sektor perkebunan. Kabarnya nilai investasi ... Artikel Bisnis
 - Sigit Susilo, Juragan Brownies Tepung Singkong Sigit Susilo adalah salah satu dari segelintir anak muda yang sukses. Bagaimana tidak, Sigit mampu meraup penghasilan hingga puluhan juta rupiah dari usaha yang dijalaninya. Ide dan kreativitas merupakan modal utama Sigit dalam menjalankan bisnisnya. Buktinya, dia mampu menghasilkan ... Artikel Bisnis
 - Business Plan untuk Bisnis Blogging Apakah kesalahan yang paling besar saat seseorang ingin memulai blog secara profesional? Mungkin sama seperti saat kebanyakan orang memulai usaha, yakni kurangnya atau bahkan tiadanya perencanaan yang jelas dan terstruktur. Dan satu solusi agar Anda bisa menjadikan blogging sebagai sebuah ... Artikel Bisnis
 - Meneropong Kemitraan Da'im Donat Tidak bisa dipungkiri, kue donat alias roti bulat yang bolong di tengahnya ini telah menjadi jajanan favorit banyak orang. Pebisnis yang terjun ke usaha donat pun sudah tak terhitung. Ada yang membuka gerai di mal, ada pula yang memilih menjajakan donat di warung-warung. Toh, peluang untuk ... Artikel Bisnis
 - Lukman, Raup Rupiah dengan Pohon Kurma Tak hanya digunakan sebagai pemanis taman, sejumlah orang bahkan menempatkan pohon kurma sebagai salah satu simbol prestisius. Maklum harganya cukup mahal. Harga pohon kurma kualitas bagus bisa mencapai Rp 20 juta per pohon. Tidak hanya buahnya, pohon kurma juga menyimpan potensi bisnis ... Artikel Bisnis
 
Jual Beli Online

